http://arifrahman2743.weebly.com/uploads/3/8/2/6/38263129/8197598_orig.jpg
Masyarakat merupakan sekelompok individu yang memiliki perasaan, pemikiran, norma, maupun, sistem/aturan hukum bersama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslhatan.(Syaikh Taqyuddin An-Nabhani)
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR6qvaSqit68t2KZh1fsT1tQ-HtLKyo-c1JpKd-UkF31w48LHnN
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 3 disebutkan fungsi pendidikan nasional yaitu pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
Pendidikan memang bukan hanya berproses dalam lembaga formal yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang, namun pendidikan juga dapat dilakukan melalui interaksi sosial maupun lembaga-lembaga non formal, maupun Informal yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan karena pendidikan yang paling awal dan utama adalah dari keluarga dan lingkungan. Melihat realita yang ada kebanyakan tujuan pendidik maupun peserta didik saat ini berpandangan sangat sempit. Karna rata-rata pendidik maupun peserta didik saat ini berorientasi masih sedikit membelok arah dari fungsinya. Orientasi yang menguasai naluri sebagian individu/kelompok pemain pendidikan yaitu condong pada urusan ekonomi dan politik.
Ekonomi dan politik dalam kontek ini kepentingan individual yang menjadi prioritas, sehingga kepentingan bersama sangat di kesampingkan. Masyarakat Indonesia yang identik dengan gotong royong nya semakin hilang karena sistem tersebut.
Maka dari itu dokma seperti ini harus di sadari akan kerugian-kerugian yang di rasakan oleh masyarakat. Sehingga dapat menumbuhkan solusi skeptis untuk kemaslahatan masyarakat yang masih menganut dokma-dokma individualis tersebut.(Agus purwanto/Harni Setia Hidayanti)
No comments:
Post a Comment